Seperti biasa awan yang putih seperti kapas pembersih wajahku,langit yang membiru,serta matahari dengan semangatnya menyinari pagi itu. Kurasa tak ada sesuatu yang terlihat berbeda seperti hari-hari biasanya. Dimana aku yang sering tertidur setelah menjalankan kewajiban sebagai umat muslim menjelang fajar. Aku harus melakukan hal yang bermakna hari ini,kataku dalam hati. Imajinasiku mulai menjalar kehal-hal aneh, yang sering kutonton di stasiun televisi swasta di Indonesia. Cerita cinta yang mudah sekali ditebak ,namun kupikir bila dirasakan secara langsung terasa begitu aneh (mungkin). Misalkan ,ketika seorang mahasiswi yang terburu-buru masuk kelas karena telat bangun sambil membawa buku yang cukup merepotkan. Disela-sela keributan yang meraja lela didirinya dengan tidak sengaja ia menabrak seorang mahasiswa dari lawan arahnya,dan dalam hitungan detik mereka saling jatuh cinta. Ya seperti itulah kurang lebih cerita FTV yang sering kutonton.
Lamunanku berhenti, ketika suara dering handphone-ku berseru. "Kamu ada acara hari ini? Jika tidak kita berkeliling Jakarta siang ini,bisa? pesan singkat dari temanku sewaktu SMA. Aku kembali melamun,namun kali ini lamunanku bukan untuk acara FTV yang kutonton melainkan,pesan singkat itu. Apakah ajakannya membuatku senang atau malah membuatku tambah bosan? Pikiranku mulai ngaco. "Kau mau mengajakku kemana?" jawabku singkat dipesan tadi. "Suatu tempat yang akan membuatmu terkesan" Menyebalkan ,berhasil sekali ia membuatku penasaran. Namun tak semudah itu,aku tetap memikirkannya dengan matang. "Oke kutunggu kau di stasiun Pondok Cina pukul 10 tepat" jawabnya dengan cepat.
"Oke mau kemana kita hari ini?" tanyaku penuh kepo(knowing every particular object) dengan segumpal pertanyaan yang berputar-putar dikepalaku,akan mengajak kemanakah ia? "Aku sudah bilang suatu tempat yang akan membuatmu terkesan. Jika itu gagal detik itu juga aku akan mengantarkanmu pulang kerumah. Deal?" Aku hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang menuju peron stasiun. "Siap-siap,keretanya sudah dekat.Jaga alat elektronikmu dengan baik" Dan untuk kedua kalinya aku hanya mengangguk. "Mau minum?" Ia menyodorkan sebotol NutriBoost jeruk kesukaanku. "Mau" jawabku dengan muka menyeringai karena kebetulan aku juga haus sekali. "Bagaimana dengan kampus barumu itu? Pasti kau sudah menemukan teman-teman sejenismu yang hobi bercerita,bukan?" Tanyanya tanpa jeda sedikitpun dan menurutku ia sedikit sok tahu,walaupun benar. "Ya begitulah. Semua teman baruku asik dan tak kalah kompaknya kelasku sekarang dengan kelasku dulu". "Lalu bagaimana dengan jurusan yang kau ambil?Biasanya kau mudah sekali merasa bosan dan secepat kilat kau mencari hal-hal yang membuat moodmu kembali normal" jawabnya sambil menyeringai. Aku malas sekali menjawab pertanyaannya kali ini. Kami berteman sudah cukup lama dan sudah saling mengenal satu sama lain. "Hey kau diam saja dan bibirmu seperti Hello Kitty sedang mayun." "Sejak kapan Hello Kitty punya bibir?" "Habis kau hanya diam padahal aku bertanya belasan kali dengan hal yang sama,ada yang salah?". "Tidak" jawabku singkat. "Siap-siap sebentar lagi kita sampai" Ia memberi peringatan kepadaku sambil menepuk pundakku.
"Loh?kenapa di Cawang?" kali ini giliran ia yang mengacangiku,aku serasa sedang jalan bersama sapu terbang saja. "Aku tau kau sudah 2tahun tidak menginjakkan kakimu dibusway" sambil menyeringai. Hah orang ini selalu saja, kataku dalam hati.
"Sampaiii" sambutnya saat kami tiba disuatu tempat yang tidak asing lagi . "Kenapa muka kau aneh seperti itu?" Aku diam dan sedikit bingung. "Bukankah pernah bilang bahwa kau ingin sekali menceburkan kaki kau itu dideburan ombak laut?" Aku hanya tersenyum dan segera menuju loket pembelian tiket. "Kau tau tempat pembelian tiketnya dimana?" Aku malu sekali saat ia menanyakan hal itu,karena daritadi aku hanya berputar-putar di tempat pemberhentian busway tadi. "Ayo ikut aku"
"Bagaimana perasaanmu kali ini?". "Bahagia" jawabku singkat. Kudengar beberapa pertanyaan dilontarkan olehnya namun aku fokus menikmati hembusan angin laut yang kunanti-nanti sejak selesainya Ujian Nasional. "Heey!" dengan tiba-tiba ia menutup mataku,sehingga semua lamunanku buyar. "Apa kau pegang-pegang mataku? "Belasan kali aku melontarkan pertanyaan yang sama namun, kau hanya tersenyum memandang kedepan. Aku tak ingin melihat mereka yang melihatku bersamamu namun,aku serasa bersama pohon kelapa yang hanya bergerak ketika tertiup angin. Tidakkah kau peduli denganku?" "Lalu?Sudah?" jawabku singkat dan memejamkan mata.
"Buka mata kau sekarang" Terlihat jelas taburan lampu yang berkilauan layaknya cahaya matahari yang terbias dilaut menciptakan kilauan-kilauan indah. "Kau pegang ini ya" Aku bingung untuk kesekian kalinya. "Buat apa gelembung sabun ini?" "Aku tau kau ingin sekali membeli benda ini namun kau malu karena dilihat anak kecil yang memegang benda ini sama persis denganmu" aku hanya tersipu malu mendengar penjelasannya sambil meniup secara perlahan. "Tidakkah kau merasa bahagia?" "SANGAT" jawabku singkat. "Aku ingat betul saat kau dimarahi ibumu karena kau menghabiskan samponya untuk kau membuat gelembung sabun macam ini bersamaku" "Ya"jawabku sangat singkat.Lalu kita dimarahi bersama dan ibumu menyuruhku pulang." "Lalu......?". "Lalu dilain hari kau bercerita ,bahwa kau melihat tempat ini dialbum foto temanmu. Dan yang membuatmu tertarik adalah saat temanmu memegang gelembung sabun ini bukan?" "Yaaa kau betul sekali" sambil kutiupkan belasan gelembung sabun tepat didepan wajahnya dan kami saling menyerang dengan gelembung sabun yang kami pegang masing-masing.
"Mengapa kau bawa gitar ketempat seperti ini?tanyaku yang baru tersadar akan tas gitar besar yang ia bawa sejak pagi tadi. "Rencananya tadi aku ingin ngamen didepan loket tadi supaya kita bisa masuk dengan uang hasil ngamenku itu,tapi aku sadar diri jika aku bermain gitar sambil bernyanyi didepan mereka,justru membuat mood mereka buruk bukan?" jawabnya sambil menyeringai. "Ah kau bisa saja" sambil kutiupkan kembali gelembung sabun tadi.
"Cuma kau yang mau mendengarkan suara fals-ku bukan?Oleh karena itu tolong dengarkan dengan baik" ia mengedipkan matanya sebelah dan aku hanya memandang ia yang sedang memetik-metik gitarnya untuk mencari chord intro yang tepat. Mulailah ia memetik gitar itu dengan baik daaannn aku mengenal intro lagu ini. Lagu ini adalah lagu yang aku request di radio 3hari yang lalu. Iya ini benar ,ini lagu kesukaanku. Lagu ini pertama kali kudengar di soundcloud. Hasil covering dari penyanyi favoritku "Adera" itu benar-benar keren tak kalah dengan penyanyi aslinya. "Sir Im bit nervous about being here today..."
"Im gonna marry your princes make her my queen...." saat lirik itu dinyanyikan matanya langsung menatapku tajam,entah apa maksudnya. Namun itu benar-benar membuatku kagum dengannya. Alunan tiap alunan gitar,lirik demi lirik dilantunkan benar-benar aku terhanyut oleh penampilannya saat itu. "Im gonna marry your daughter.."
"Tak buruk bukan suaraku tadi,hingga kau melotot seperti tergigit kepiting besar?" "Ah kau tetap menyebalkan" jawabku sambil memerah dipipi. Ia yang tetap memetik gitar dengan beberapa lagu campuran yang sedikit membuat suasana lebih mendayu,sambil mengajakku ngobrol. "Pasti aku tak kalah kerennya dengan penyanyi solo favoritmu itu bukan? Apalagi diiringi dengan gitar mahalku ini" Ya begitulah ia menyebut gitarnya dengan gitar mahal.
"Aku harap kita tetap bisa bersama hingga tempat ini lenyap oleh deburan ombak laut" kata penutup dilontarkannya sebelum kita beranjak pulang.
gunadarma.ac.id