TEORI KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT ABRAHAM MASLOW
Dalam teori kepribadian sehat ada beberapa macam point yang dijabarkan
tentang pendekatan maslow terhadap kepribadian. Dimana salah satunya maslow
menyelidiki kesehatan psikologis, dimana satu-satunya orang yang dipelajari
adalah orang yang ssehat.
Konsep mental menurut Abraham Maslow
Hierarki kebutuhan
manusia
Kita didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang dibawa
sejak lahir yang tersusun dalam suatu tingkat dari yang paling kuat sampai yang
paling lemah. Ibarat suatu tangga, kita harus meletakkan kaki pada anak tangga
pertama sebelum berusaha mencapai anak tangga kedua, dan seterusnya, sampai
kita mampu naik pada tingkat yang paling tinggi. Dan kebutuhan-kebutuhan itu
adalah :
Kebutuhan Fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah
kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap makanan, air, udara, tidur, seks dan
pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan
hidup. Dan juga kebutuhan ini merupakan yang terkuat dan sifatnya amat penting
dari semua kebutuhan.
Kebutuhan Akan Rasa Aman. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi
kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan
dan kecemasan. Kebutuhan akan rasa aman juga merupakan kebutuhan untuk
mendapatkan perlindungan agar dapat melangsungkan hidup dengan baik.
Kebutuhan Akan Memiliki Cinta dan Kasih. Kebutuhan ini
semacam layak untuk mendapatkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap orang
lain, baik seperti orang tua, kakak, adik, sahabat, ataupun saudara dengan
tujuan agar merasakan perasaan memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan
kita akan cinta dengan membangun suatu hubungan akrab dan penuh perhatian, dan
dalam hubungan ini memberi dan menerima cinta adalah sama pentingnya.
Kebutuhan Akan Penghargaan. Yaitu penghargaan yang berasal
dari orang lain dan juga terhadap diri sendiri. Penghargaan yang berasal dari
orang lain (dari luar) misalnya popularitas ataupun keberhhasilan dalam
masyarakat. Ada banyak cara juga supaya orang lain bisa menghargai kita,
menurut saya apabila dengan cara yang negatif, kita bisa saja memamerkan serta
gengsi kita dengan apa yang kita miliki, seperti mengendarai mobil mewah yang
kita miliki, membeli rumah besar, dsb. Kita tidak dapat menghargai diri kita
jika kita tidak mengetahui kita apa dan siapa.
Aktualisasi
diri. Apabila kita telah memuaskan semua kebutuhan diatas, maka kita didorong
oleh kebutuhan yang paling tinggi, yaitu aktualisasi diri. Aktualisasi diri
dapat didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan
semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Kita harus bisa
menjadi menurut potensi yang kita miliki. Maslow menyebutkan apabila kita dapat
memuaskan kebutuhan kita dari tingkat yang rendah, kita masih merasa aman
secara fisik maupun emosional, mempunyai rasa memiliki dan juga merasa bahwa
kita adalah diri yang berharga. Namun apabila kita gagal dalam tahap
aktualisasi diri ini, maka kita akan merasa kecewa, tidak tenang dan tidak
puas. Dengan begitu, kita tidak akan berada dalam damai pada diri kita sendiri
dan tidak bisa dikatakan bahwa kita sehat secara psikologis.
Kepribadian yang
sehat menurut Maslow
Seperti yang disebutkan diatas, menurut Maslow jika tingkat
kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa disebut
sebagai manusia yang sehat secara psikologis. Maslow juga menyebutkan bahwa
orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik
dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih
tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan
memahami dunia sekitar mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu
tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam
“metamotivation”. Ia juga menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak didorong
dan tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang mampu mengaktualisasikan
diri tidak berjuang melainkan berusaha.
Menurut Maslow, syarat untuk mencapai aktualisasi diri
adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi tela disebutkan, yaitu memuaskan
hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah kebutuhan
akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta penghargaan diri.
Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi
diri.
Kita juga tidak membutuhkan kebutuhan-kebutuhan tersebut
dalam waktu yang sama, akan tetapi dapat membutuhkannya dalam waktu yang
berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat penting yang akan dirasakan pada saat
bersamaan dan dalam setiap momen tertentu.
Selain itu
kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu yang berhasil
mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa
diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan
perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan
diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui
hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa
pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang
yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik
mental maupun fisik.
Ciri-ciri “actualized people”
Ciri dari orang yang mampu meng-aktualisasikan diri
(pribadi-pribadi yang sehat) mereka
adalah sebagai berikut :
1. Menerima realitas secara tepat
Orang-orang yang sangat sehat mengamati objek-objek dan
orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif, teliti terhadap arang lain,
mampu menemukan dengan cepat penipuan dan ketidakjujuran. Mereka bersandar
semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka sendiri serta tidak terdapat
pandangan-pandangan yang berat sebelah atau prasangka-prasangka.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia
menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk
mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan
nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin
baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai
kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara
intelektual.
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat mengamati objek dan
orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang dunia
hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya
sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini dengan nyata, apa adanya
dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang kepribadiannya tidak sehat,
mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari pandangan mereka sendiri, memaksa
dunia untuk mencocokannya dengan bentuk kebutuhan dan nilai-nilai mereka.
Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, tetapi
secara kognitif dia salah”.
2. Menerima diri dan
orang lain apa adanya
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri
mereka. Kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas
kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banayk memikirkannya. Meskipun
individu-individu yang sangat sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau
cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap
hal-haltersebut.
Karena
orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus
mengubah atau memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka
dan penerimaan ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan.
Sebaliknya, orang-orang neurotis dilumpuhkan oleh persaan
malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan
mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari
hal-hal yang lebih konstuktif.
3. Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara terbuka dan
langsung tanpa berpura-pura.Kita dapat mengatakan bahwa orang-orang ini
bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat mereka.Dalam situasi
dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain,
atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang
persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak sengaja menjadi tidak konvensional
atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan
sengaja aturan-aturan dan adat-adat social.
Akan tetapi
dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa
yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang
kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa
yakin dan aman, serta tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan
memberontak.
4. Memusatkan pada
masalah-masalah bukan pada perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan
mereka dan berpendapat bahwq pekerjaan itu tentu saja cocok untuk mereka.
Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu, sesuatu yang
harus mereka lakukan tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat
penghasilan.
Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan
uang,popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan
metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka,
menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling,
dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
5. Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain.
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu
kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak tergantung pada
orang-orang lain untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian mungkin mereka
menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka sangatt
egosentris dan terarah kepada dir mereka sendiri.Sebaliknya, orang-orang
neuorotis biasanya snagat emosional tergantung pada orang-orang lain untuk
kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan untuk diri mereka.
6. Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan
social dan fisik. Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan
tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan
terhadap krisis atau kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan
orang-orang yang sehat mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka
mempertahankan suatu ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh
orang-orang yang kurang sehat sebagai malapetaka.
7. Menghargai dan
terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai
pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang,
dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum.
Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk
bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa
berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
8. Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami
ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap, sama
seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu
sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman-
pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan
tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih
sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap
hari.
9. Memiliki identitas
sosial dan minat sosial yang kuat
Pengaktualisasian diri memiliki perasaan empati dan afeksi
yang sangat kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu keinginan untuk
membantu kemanusiaan.. Mereka adalah anggota dari satu keluarga (manusia) dan
memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap anggota lain dalam keluarga.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat
mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka
melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali
merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh,
lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
10. Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang-
orang lain daripada orang- orang yang memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka
memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam, dan
identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain.
Meskipun orang- orang yang akrab dengan mereka adalah kecil,
namun aktualisasi diri berbudi baik dan sabar terhadap orang- orang lain,
khusunya terhadap anak- anak.mereka membenci dan kejam terhadap orang yang
kritis, congkak atau sombong.
Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta
sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian
seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan orang lain adalah sebanyak
perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
11. Mengarah pada nilai-nilai demokratis
Orang yang
sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social,
tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka
sangat siap mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat
mengajarkan sesuatu kepada mereka.
12. Memiliki nilai-nilai
moral yang tangguh.
Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi
mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih penting daripada sarana untuk
mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik dan buruk, benar dan
salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam
hal- hal etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah
menurut keuntungannya.
13. Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang
yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan
seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa
rendah diri dari orang lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap
penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul.
Humor pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat filosofis, humor yang
menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada seseorang yang khusus.
Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai langsung kepada hal yang
dituju dan juga menyimpulkan tertawa.
14. Menemukan hal-hal
baru, ide-ide segar, dan kreatif
Kreatifitas
merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi-
pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun
tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni. Maka kreatifitas
lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih
mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan
mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni.
15. Memiliki integritas tinggi yang total
Pengaktualisasi
– pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan
dengan baik pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut
cara- cara tertentu. Akan tetapi mereka tidak terus terang menenrang
kebudayaan. Daftar kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin tampaknya
seperti suatu pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari kepribadian yang
sangat sehat.
Perbedaan “meta needs” dengan “deficiency needs”
- Meta needs (meta kebutuhan) merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah objek tujuan yang sifatnya khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai kebutuhan-kebutuhan dan untuk memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal, maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa kebutuhan yang lebih rendah.
- Sedangkan Deficiency needs, suatu kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi kebutuhannya, kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan, memiliki dan mencintai serta harga diri. Dan sifat-sifat dari deficiency needs adalah ketiadaannya menimbulkan penyakit, keberadaannya mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya menyembuhkan penyakit, dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
Ciri-ciri actualized people
· Mengamati
realitas secara efisien
· Penerimaan
umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri
· Spontanitas,
kesederhanaan, kewajaran
· Fokus pada
masalah-masalah diluar diri mereka
· Kebutuhan
akan privasi dan independensi
· Berfungsi
secara otonom
· Apresiasi
yang senantiasa segar
·
Pengalaman-pengalaman mistik atau puncak
· Minat sosial
· Hubungan
antar pribadi
· Struktur
watak demokratis
· Perbedaan
antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk
· Perasaan
humor yang tidak menimbulkan permusuhan
· Kreativitas
· Resistensi
terhadap inkulturasi
Sumber :
1.
Schultz,Duane.1991.Psikologi Pertumbuhan,Yogyakarta;Kanisius
2. Halgin P.
Richard & Susan Krauss Whitbourne.2009.Psikologi Abnormal,Jakarta;Salemba
Humanika
3. http://psikosun.blogspot.com/2012/01/teori-kepribadian-dan-kesehatan-mental.html
4. https://worldalternativeenergy.wordpress.com/2014/04/09/kepribadian-sehat-menurut-abraham-maslow/
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow