Senin, 20 April 2015

S.T.R.E.S.S

I think everyone has experienced stress and What do you think about STRESS?  Something that annoys? Uh'hu I think so :3

A. Arti penting dari Stress

            Stress merupakan situasi dinamsi yang dialami manusia dikarenakan tuntutan, peluang atau kondisi yang membuat individu berada didalam keadaan tidak pasti dan penting.
            Stress tidak selalu buruk, misalnya stress dalam situasi tantangan. Dimana seseorang merasa ditantang atau ditentukan oleh sesuatu yang mendesaknya untuk berpikir lebih cepat dan inovatif dalam menyelesaikan sesuatu. Survei membuktikan tidak jarang orang yang berada didalam situasi mendesak akan menghasilakan ide-ide yang naturalis dan kreatif.

Efek-efek Stress menurut Hans Selye :

General Adaptation Syndrome
            General Adaptation Syndrome adalah istilah penting dari Hans Selye yang ditemukan saat membahas tentang stress. Menurutnya ketika organisme berhadapan dengan stressor, dia akan mendorong dirinya sendiri untuk melakukan tindakan. Usaha ini diatur oleh kelenjar adrenal yang menaikkan aktivitas sistem syaraf simpatetik. Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress itulah yang disebut sebagai General Adaption Syndrome.

 GAS terdiri dalam tiga fase :
a.         Alarm reaction (reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor dengan baik. Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin, yaitu hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam ditandai dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi.
b.         The stage of resistance (reaksi pertahanan). Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melebihi tahap kemampuan tubuh. Pada keadaan ini, mulai timbul gejala-gejala psikis dan somatis. Respon ini disebut juga coping mechanism. Coping berarti kegiatan menghadapi masalah, misalnya kecewa diatasi dengan humor.
c.          Stage of exhaustion (reaksi kelelahan). Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas. Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan, mual, diare, gatal-gatal, impotensi, exim, dan berbagai bentuk gangguan lainnya.

B. Tipe-tipe stress psikologis

Ada tipe-tipe stress dalam psikologis : (1) Tekanan, (2) Frustasi, (3) Konflik, (4) Kecemasan

1. Tekanan, bisa berasal dari dalam diri maupun luar. Ketika kita dituntut untuk menyelesaikan tugas presentasi dalam waktu semalam. Dan seketika psikis kita mulai tertekan atas apa yang telah ditugaskan tersebut. Dalam kejadian tersebut kita telah mendapat dua tekanan sekaligus.

2. Frustasi, harapan kita tidak sesuai dengan apa yang kita peroleh. Misalnya ketika lulus SMA kita berusaha keras untuk menghadapi SBMPTN. Mulai dari les privat sampai bimbingan belajar di lembaga tertentu telah dilakukan. Namun, setelah pengumuman penerimaaan mahasiswa baru nama kita tidak tercantum sebagai calon mahasiswa yang lolos. Disitu saya kadang merasa sedih.

3. Konflik, dalam hidup memang banyak konflik yang datang silih berganti. Mulai dari konflik batin maupun dari luar. Konflik muncul dikarenakan dua medan yang saling bertolak belakang. Maksudnya disini adalah ketika seseorang dihadapkan dua pilihan ,namun harus melepaskan salah satu pilihan demi pilihan yang satu lagi. Disitu terjadi perang batin yang akan menyebabkan konflik baru.

4. Kecemasan; gelisah, takut,phobia merupakan ciri dari kecemasan. Kecemasan disebabkan oleh sesuatu yang membuat seseorang berada di dalam situasi tidak nyaman bahkan terancam. Misalnya, ketika diadakan tes wawancara sebagian besar dari peserta tes merasakan gelisahan akan menjawab pertanyaan dari tester.

C. Symptom-reducing responses terhadap Stress

Symptom Reducing Responses terhadap Stress

 1. pengertian symptom -reducing responses terhadap stress

            Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.

Strategi coping yang spontan menghadapi stress :

1)         Menghilangkan stres mekanisme pertahanan, dan penanganan yang berfokus pada masalah. Menurut Lazarus penanganan stres atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu : a) Coping yang berfokus pada masalah (problem-focused coping) adalah istilah Lazarus untuk strategi kognitif untuk penanganan stres atau coping yang digunakan oleh individu yang menghadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya. b)Coping yang berfokus pada emosi (problem-focused coping) adalah istilah Lazarus untuk strategi penanganan stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi stres dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penilaian defensif.

Mekanisme Pertahanan Diri

            Indentifikasi adalah suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah, dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti dosennya.

Kompensasi
            Seorang individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.

Overcompensation / Reaction Formation 
            Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur gurunya karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib saat melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.


D. Pendekatan Problem Solving Terhadap Stress

            Salah satu cara dalam menangani stres yaitu menggunakan metode Biofeedback, tekhniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stres kemudian belajar untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit sebagai feedback.

            Melakukan sugesti untuk diri sendiri, juga dapat lebih efektif karena kita tahu bagaimana keadaan diri kita sendiri. Berikan sugesti-sugesti yang positif, semoga cara ini akan berhasil ditambah dengan pendekatan secara spiritual (mengarah kepada Tuhan).


Referensi :

  • http://ameliyah-bintangkecil.blogspot.com/2013/04/tulisan-2-pengertian-stress-tipe-tipe.html
  • Rochman, K.L. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto. Fajar Media Press
  • Christian,M.2005.Jinakkan stress.Bandung:Nexx Media
  • http://wilda-puspita.blogspot.com/2013/05/tulisan-kedua-pengertian-stress-menurut_2.html
  • http://alfinazrialdy.blogspot.com/2013/06/arti-penting-stress.html
  • Markam, Suprapti Slamet I.S. Sumarno.2008.Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press)
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Stres

Tidak ada komentar:

Posting Komentar