Untuk mencapai kepuasan kerja memang berhubungan erat dengan bagaimana
proses dalam pencapaiannya atau pelaksanaan kerja. Setiap pekerja memiliki
kriteria tersendiri dalam mencapai kepuasan kerjanya. Ada dua faktor untuk
mewujudkan kepuasan kerja yaitu faktor internal dan eksternal.
1. faktor internal yaitu yang berasal dari dalam diri pekerja tersebut,
motivasi. Dalam melaksanaan suatu pekerjaan sangatlah diperlukan motivasi dalam
diri. Bagaimana tidak jika melakukan sesuatu tidak menggunakan motivasi? Bisa diramalkan
bahwa pekerjaan tersebut tidak memiliki arah dan tujuan. Misalkan seorang anak
muda menyukai seni lukis dan ia sangat menginginkan untuk mengasah kemampuannya
dalam seni lukis tersebut. Dengan melukis anak muda tersebut merencanakan bahwa
setelah ia mempunyai bekal ilmu yang cukup dalam seni lukis ia akan membuka les
lukis dan menjual hasil karyanya. Anak muda tersebut jelas memiliki tujuan yang
jelas dalam pilihannya untuk menekuni bidang seni lukis.
Beda dengan seorang anak muda yang menyukai seni musik namun karena iku-ikutan. Menurutnya seni musik adalah hal yang keren, namun tidak memiliki tujuan yang jelas karena hanya berdasarkan keinginan semata dan tidak menentukan bagaimana kelanjutan dalam seni musiknya. Ketika seni musik sudah mulai turun pamor dan anak muda tersebut tidak menekuni bahkan hanya kesenangan sementara anak muda tersebut tidak memiliki tujuan yang jelas. Bahkan bisa menyebabkan usaha yang ia lakukan di awalnya akan sia-sia.
Beda dengan seorang anak muda yang menyukai seni musik namun karena iku-ikutan. Menurutnya seni musik adalah hal yang keren, namun tidak memiliki tujuan yang jelas karena hanya berdasarkan keinginan semata dan tidak menentukan bagaimana kelanjutan dalam seni musiknya. Ketika seni musik sudah mulai turun pamor dan anak muda tersebut tidak menekuni bahkan hanya kesenangan sementara anak muda tersebut tidak memiliki tujuan yang jelas. Bahkan bisa menyebabkan usaha yang ia lakukan di awalnya akan sia-sia.
2. faktor eksternal yaitu yang berasal dari luar atau lingkungan. Lingkungan
tempat kerja juga mempengaruhi kepuasan kerja. Ada orang yang mempunyai mental
yang sangat kuat. Ketika mendapat atasan yang super cerewet ia akan tetap
tenang dan menjadi motivasi tersendiri.
Namun ketika seseorang yang tidak memiliki mental yang kuat maka akan memilih untuk pindah pekerjaan atau bahkan berhenti dari pekerjaan tersebut. Tentu yang lebih baik adalah melakukan penyesuaian diri pada lingkungan yang ekstrim, maksudnya dibawah keunikan sifat masing-masing karyawan yang bekerja disana. Kita akan mengetahui bagaimana cara menghadapi karakter orang lain dengan cara yang pasti berbeda.
Namun ketika seseorang yang tidak memiliki mental yang kuat maka akan memilih untuk pindah pekerjaan atau bahkan berhenti dari pekerjaan tersebut. Tentu yang lebih baik adalah melakukan penyesuaian diri pada lingkungan yang ekstrim, maksudnya dibawah keunikan sifat masing-masing karyawan yang bekerja disana. Kita akan mengetahui bagaimana cara menghadapi karakter orang lain dengan cara yang pasti berbeda.
Namun dari kedua faktor tersebut ada hal yang sangat ditekankan untuk mencapai kepuasan kerja, yaitu
aktualisasi . Ketika sudah dapat memotivasi diri sendiri dan mampu beradaptasi
namun tidak mengaktualisasi secara konstan atau tetap membuat kepuasan kerja
tidak maksimal.
Bagaimana cara mengatasi ketidakpuasan kerja?
Hal yang terpenting adalah menjaga profesionalisme. Kita bisa menempatkan
posisi kita sebagai karyawan dikantor, teman yang baik antar karyawan atau pemimpin
yang ramah dengan karyawannya. Yang berikutnya adalah menjaga kondisi kantor
dan ruangan pribadi dalam keadaan rapi dan bersih. Yang terakhir
mengkonsultasikan kepada perusahaan untuk mengetahui kepuasan kerja anda sudah
terpenuhi atau belum namun ingat tetap pada porsi apa yang telah anda lakukan
untuk perusahaann.
Sekian dan terima kasih
SUMBER :
Pikiran author (hehe)