Banyak
hal yang perlu kita perhatikan ketika menulis di media sosial, berupa artikel,
infografis, quotes atau hanya sekedar
bercerita tentang kegiatan sehari-hari harus tetap menggunakan kode etik.
Dimana ketika kita akan membagikan tulisan, banyak orang di luar sana yang akan
membaca tulisan kita dan kita harus tahu apakah tulisan kita ini mengandung
unsur yang bertentangan dengan norma atau tidak. Etika sendiri menurut KBBI
adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban.
Cerita
singkat dari pengalaman saya, ketika mendapat tugas menulis di blog dengan tema
yang telah ditentukan saya awalnya hanya berinisiatif untuk menambahkan gambar
pada tulisan saya saat itu. Ketika dosen saya mengevaluasi tulisan yang saya
buat, dosen tersebut menanyakan : “Gambar ini kamu ambil darimana?” Lantas saya
menjawab dari Google. Dosen saya tersenyum sambil menjelaskan bahwa ketika
hendak mengambil gambar dari suatu web harus menyertakan sumber atau web
tersebut pada tulisan kita. Karena bila tidak itu termasuk pelanggaran kode
etik, dimana kita bisa dikatakan sebagai plagiator. Sedih juga hanya karena
gambar bisa dapat predikat plagiator, ya memang inilah yang dinamakan hukum online (saya ngarang namanya).
ethics jpg from sakinatantri.files.wordpress.com
Selain
gambar, ketika kita akan menulis online
kita juga harus perhatikan bahasa yang kita gunakan. Apakah baik untuk dibaca
orang lain, apakah sesuai dengan usia target pembaca dan apakah akan mengundang
unsur pro-kontra antarpembaca. Boleh saja kita berkomentar mengenai suatu hal
yang sedang naik daun yang dituangkan dalam bentuk tulisan, namun kita harus
perhatikan apakah tulisan kita itu bermanfaat, tepat tanpa ada bumbu-bumbu yang
membuat tulisan kita itu sesuai norma yang ada atau tidak.
Mencari
dan menemukan sumber-sumber inspirasi atau informasi yang berkaitan dengan
tulisan kita memang sangat mudah ketika kita menggunakan “Google”. Jangan sampai
sumber-sumber tadi tidak dicantumkan apalagi kita mengikuti tulisan tersebut,
karena kita bisa disebut sebagai plagiator terparah (hehe) orang lain mencari
informasi sana-sini, menggunakan setumpuk buku atau hanya menggunakan mesin pencari
di komputer “Google” tadi namun kita semena-mena mengambil karya orang tanpa
mempublishkan bahwa tulisan tersebut adalah tulisan kita.
Yang
terakhir pilihlah tampilan blog yang sesederhana mungkin. Pada dasarnya setiap
orang ingin memberikan yang terbaik ketika akan melakukan sesuatu. Mengubah tampilan
background, tema, hingga bentuk
tulisan dan tata bahasa harus diperhatikan. Jangan sampai kita ingin membuat
blog kita indah namun terlalu over, yang
nantinya akan menyebabkan viewer
malas untuk mengunjungi blog kita entah karena tampilan yang terlalu ramai,
tulisan yang tidak beraturan atau malah tulisan tersebut sulit untuk dimengerti
karena menggunakan bahasa-bahasa yang tidak umum.
Sebenarnya
masih banyak lagi etika dalam menulis online, semoga tulisan saya kali ini bisa
bermanfaat dan bisa mengubah sedikit cara penulisan yang baik. Terima kasih
telah membaca..
- http://www.kompasiana.com/kenianareriska/tips-trik-menulis-di-media-online_552a8c2e6ea834f235552cfc
- http://kbbi.web.id/etika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar